Jumat, 21 Mei 2010

Apa itu etika orang Kristen?

Pertanyaan: Apa itu etika Kristen?

Jawaban: “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka)” (Kolose 3:1-6).

Walaupun Alkitab bukan sekedar daftar “perintah” dan “larangan”, namun Alkitab memberi kita instruksi terinci mengenai seharusnya kita hidup sebagai orang Kristen. Alkitab adalah satu-satunya kitab yang kita perlukan untuk mengetahui bagaimana menghidupi kehidupan Kristen. Namun demikian Alkitab tidak secara eksplisit menguraikan segala situasi yang kita akan hadapi dalam kehidupan kita. Kalau begitu bagaimana Alkitab cukup? Di situlah giliran Etika Kristen.

Sains mendefinisikan etika sebagai, “serangkaian prinsip moral, kajian mengenai moralitas.” Karena itu Etika Kristen adalah prinsip-prinsip yang disarikan dari iman Kristen yang menjadi dasar tindakan kita. Walaupun Firman Tuhan mungkin tidak menyinggung dan membicarakan seluruh situasi yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan kita, prinsip-prinsipnya memberi kita standar yang harus kita ikuti dalam situasi-situasi di mana tidak ada instruksi yang eksplisit. Misalnya, Alkitab tidak berbicara secara eksplisit mengenai penggunaan obat-obat terlarang, namun berdasarkan prinsip-prinsip yang kita pelajari melalui Alkitab kita tahu bahwa itu salah.

Salah satunya adalah Alkitab mengatakan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus dan kita harus memuliakan Allah dengannya (1 Korintus 6:19-20). Mengenali apa yang diakibatkan oleh obat-obat terlarang pada tubuh kita – kerusakan yang diakibatkan pada berbagai organ tubuh – kita tahu bahwa menggunakan obat-obat terlarang adalah merusak bait Roh Kudus. Dan jelas hal itu tidak memuliakan Allah. Alkitab juga memberi tahu kita bahwa kita harus mengikuti pemerintah yang Allah telah tempatkan (Roma 13:1). Mengingat natur obat-obat terlarang yang ilegal, penggunaannya berarti kita tidak menaati pemerintah namun melawan mereka. Apakah ini berarti kalau obat-obat terlarang itu dilegalisasi lalu berarti boleh? Tetap tidak karena melanggar prinsip pertama.

Dengan menggunakan prinsip-prinisp yang kita temukan dalam Kitab Suci orang-orang Kristen dapat menentukan jalan yang harus ditempuh dalam situasi apapun. Dalam kasus-kasus tertentu ini merupakan hal yang sederhana, seperti peraturan hidup yang terdapat dalam Kolose 3. Dalam kasus-kasus lain kita perlu menggali lebih dalam. Cara yang terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan mendoakan Firman Tuhan. Roh Kudus mendiami setiap orang percaya dan bagian dari peranan-Nya adalah mengajar bagaimana seharusnya kita hidup: “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Yohanes 14:26). “Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu—dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta—dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia” (1 Yohanes 2:27). Jadi ketika kita mendoakan Kitab Suci, Roh Kudus akan menuntun kita dan mengajar kita. Dia akan menunjukkan kita prinsip yang kita perlu pegang dalam situasi tertentu.

Walaupun Firman Allah tidak membicarakan segala situasi yang kita hadapi dalam hidup kita, Firman Allah cukup untuk kita menghidupi kehidupan Kristen. Untuk kebanyakan hal kita tinggal melihat apa yang dikatakan Alkitab dan mengikuti arah yang diberikan. Dalam kasus-kasus di mana Alkitab tidak memberi petunjuk yang eksplisit untuk situasi tertentu, kita perlu melihat prinsip yang melatarbelakanginya. Sekali lagi dalam kasus-kasus tertentu itu merupakan hal yang mudah. Kebanyakan dari prinsip yang orang-orang Kristen ikuti adalah cukup untuk hampir semua situasi. Dalam kasus yang langka di mana tidak ada petunjuk Kitab Suci yang eksplisit maupun prinsip yang jelas, kita perlu bersandar kepada Allah. Kita mesti mendoakan Firman-Nya, dan membuka diri kita kepada Roh-Nya. Roh Kudus akan mengajar kita dan menuntun kita dalam Alkitab untuk mendapatkan prinsip yang kita perlu pegang sehingga kita dapat berjalan dan hidup sebagaimana layaknya orang Kristen.

Created by : nhkbppendidikan

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Saat ini Pendidikan etika kristen seperti kurang mendapat perhatian walau di sekolah-sekolah kristen sekalipun. Hal ini dapat kita lihat dari berbagai prilaku negatif para siswanya. Orang tua selalu mendewakan prestasi dari pada pendidikan budi pekerti

Posting Komentar

Labels